Menghadiri Acara AWS Cloud Day Indonesia 2022

Kenalan, ngobrol dan belajar dari para pembicara dan peserta yang ikut menghadiri salah satu konferensi IT terbesar di Indonesia tahun ini.

Do Exploit
6 min readSep 3, 2022
Pak Gunawan Susanto — Country General Manager di AWS Indonesia. Foto diambil dengan Kamera Nikon.

AWS adalah singkatan dari Amazon Web Services. Platform ini menyediakan layanan-layanan teknologi yang banyak membantu para tech engineer lebih mudah dan cepat membuat/mengelola produk, sehingga dapat dinikmati masyarakat luas.

Pembahasan mengenai AWS Cloud Computing tidak akan dibahas banyak disini. Saya akan berbagi bagaimana pengalaman menghadiri acara AWS Cloud Day Indonesia 2022.

Pendaftaran

Tahun ini, COVID-19 mulai mereda, mulai banyak juga konferensi offline yang dibuka.

Agenda yang ditampilkan AWS Cloud Day Indonesia 2022 cukup menarik untuk diikuti. Banyak perusahaan akan berbagi bagaimana AWS bisa membantu bisnis mereka untuk tranformasi lebih cepat dan murah. Kesempatan yang bagus, mendapatkan ilmu dari berbagai tipe perusahaan dalam waktu bersamaan.

Acara ini menjadi acara pertama yang saya ikuti di hari dan jam kerja, saat itu kurang tau bagaimana prosedurnya. Inisiatif saja, langsung meminta izin dari mentor, lalu izin didapatkan. Ternyata tidak serumit yang dipikirkan 😂.

Persiapan

Tidak banyak persiapan yang dilakukan. Niat ini yang saya bawa ketika menghadiri acara tersebut:

  • Fokus terhadap strategi/hal baru yang mungkin bisa menjadi perbaikan dan peningkatan di AWS yang belum pernah saya temukan sebelumnya. Jadi, tidak semua slide atau hal yang diceritakan oleh pembicara saya catat.
  • Tidur yang cukup agar bisa fit diesok hari. Sayangnya, saya tidak melakukannya 😂. Teman mengajak nongkrong, berlangsung sampai jam 12 malam.
  • Kamera 📷.

Rute Perjalanan

Lokasi dari tempat saya tinggal dan acara itu lumayan jauh. Sekitar 2 jam lebih. Pergi dari subuh agar bisa sampai tujuan lebih pagi, sama supaya bisa dapat souvenir juga sebagai seribu orang pertama 🤭.

Dengar-dengar, ada 6k orang lebih yang mendaftar acara tersebut.

Dari rumah menggunakan motor ke stasiun KRL, kemudian turun di stasiun Sudirman dan menggunakan Go-Jek untuk sampai ke Hotel Ritz Carlton Hotel Pacific Place Grand Ballroom. Seharusnya bisa menggunakan MRT dari stasiun Sudirman, cuman karena takut telat, jadi pakai Go-Jek.

Sampai

Beberapa orang sudah sampai disana menunggu dibukanya Check-In pada jam 8 pagi. Sambil menunggu, mengobrol dengan beberapa orang disana, ada yang dari luar kota datang ke Jakarta untuk menghadiri acara ini.

Satu hal yang cukup menarik, ada orang yang kuliah di Binus Online Learning (BOL) seperti saya. Orang kedua dari BOL yang saya temui secara tatap muka. Lumayan seru, bisa sedikit berbagi keluh kesah ketika berkuliah online 😅.

Check-In dibuka. Kami menunjukkan barcode yang dikirimkan melalui email dan SMS, untuk dibuatkan semacam kartu yang berisi nama dan asal perusahaan. Lumayan berguna, ketika membuka koneksi dengan orang lain.

Sarapan dengan beberapa makanan ringan sebelum acara dimulai jam 9 pagi. Beruntungnya, karena dari rumah belum sarapan apapun 🤧.

Acara Berlangsung

Ruangan di acara tersebut sangat luas sekali. Saya duduk dibarisan ketiga di group yang tengah. Begini point-of-view dari tempat saya duduk (fotonya di zoom dikit):

Mr. Olivier Klein — Chief Technologist, APJ, AWS. Photo taken with Mobile Camera.

Sesi ini dimulai dari jam 9 pagi sampai jam 12 siang.

Developer Session

Saya hampir melewati acara yang gak boleh dilewatkan ini!

Pada jam 1 siang, acara dimulai kembali. Namun, berbeda dengan sesi-sesi sebelumnya, disini kami dipisahkan menjadi 4 trek.

Saya mengambil trek developer. Lumayan bingung, dimana ruangannya, ternyata ada juga yang sedang kebingungan, akhirnya kami bersama-sama mencari ruangan itu.

Pak Rio Astamal — Developer Advocate di AWS. Foto diambil dengan Kamera HP.

Setelah ketemu, saya mengikuti sesi tersebut sampai jam setengah 5 lewat. Orang yang diawal tadi mencari ruangan trek developer dengan saya, dia mengajak pergi ke developer lounge, karena asing dengan namanya, saya coba ikuti.

Ternyata ini adalah acara seru-seruan untuk para developer, menjawab quiz dan berkesempatan mendapatkan hadiah. Pak Rio Astamal membawa acara tersebut, beliau memberikan studi kasus yang kemudian jika ingin menjawab bisa maju kedepan.

Dengan keahlian Googling Engineer 😂, saya coba analisa keyword utama dari studi kasus yang diberikan. Ketemu. Berhasil mendapatkan hadiah, lumayan, karena diawal saya tidak mendapatkan souvenir untuk 1000 orang pertama.

Hadiah dari Developer Lounge: Buku, Gelas dan Tote Bag. Foto diambil dengan Kamera Nikon.

Setelah beberapa menit berada di Developer Lounge, menyapa sebentar rekan kerja yang membuka booth disana. Lalu kembali lagi ke sesi trek developer, untuk mendengarkan pembahasan dari sesi yang terakhir.

Pak Albert Suwandhi

Ketemu lagi dengan teman yang dari Binus Online Learning (BOL). Kami berencana kembali ke stasiun Sudirman bersama menggunakan MRT.

Sebelum pulang, dia masih menunggu rekan kerjanya yang mengikuti sesi trek Transformasi Industri dan Inovasi Startup. Beruntung diajak ke sesi Inovasi Startup, mendengarkan cerita dari eFishery dan HappyFresh, topik mengenai bagaimana AWS digunakan dalam perusahaan mereka.

eFishery. Foto diambil dengan Kamera HP.

Topik Menarik

Bagian ini akan banyak membahas teknikal. Berikut hal-hal penting yang mungkin bisa membantu meningkatkan atau memperbaiki infrastruktur Cloud Computing kalian.

AWS Graviton

Salah satu speaker memberikan studi-kasus penggunaan AWS Graviton. Prosesor berbasis 64-bit ARM yang dibuat oleh AWS untuk memberikan performa yang lebih baik dan harga yang lebih murah dibandingkan EC2 yang biasa digunakan.

Halodoc berhasil melakukan optimasi harga dan performa pada infrastrukturnya dengan menggunakan AWS Graviton.

Biasanya ada beberapa third-party libraries yang belum mendukung arsitektur ARM ini. Jadi, pastikan app kalian atau third-party libraries sudah mendukung.

AWS Spot Instances

Gunakan AWS Spot Instances untuk non-prod environment atau layanan app yang toleran jika dihentikan secara tiba-tiba. Seperti staging environment, yang tidak memiliki kebutuhan khusus untuk selalu up, juga layanan app dengan jenis data analysis, batch jobs, background processing, dan optional tasks.

Spot instances bekerja berbeda dengan EC2 On-Demand Instances atau EC2 default yang biasa kalian buat. Misal, kalian menggunakan t3.small On-Demand dengan harga $0.208/jam, dengan spot instance tipe t3.small juga, kalian bisa menentukan harga maksimal yang ingin dibayar /jam, semisal menjadi $0.1456 (70% dari harga asli).

AWS Tag Based Access Control

Kita bisa menggunakan AWS Tag untuk membatasi akses ke AWS resources. Sebagai administrator, kita memberikan tag khusus ke resources yang bisa diakses oleh IAM User atau IAM Role.

Tanpa AWS Tag

Misal, kalian membuat EC2 Instance yang ingin bisa dimatikan dan dinyalakan oleh developer. Tanpa penggunaan AWS tag, policy yang dibentuk menjadi:

{
"Version": "2012-10-17",
"Statement": [
{
"Effect": "Allow",
"Action": [
"ec2:StartInstances",
"ec2:StopInstances"
],
"Resource": [
"i-01234556789010sad",
"i-09876543221191mee"

]
},
{
"Effect": "Allow",
"Action": "ec2:DescribeInstances",
"Resource": "*"
}
]
}

Kalian perlu mencari tahu instance ID yang didapatkan oleh EC2 instance tersebut. Bayangkan, bila bertambah lagi instance yang harus diakses developer. Langkah-langkah mengerjakan tugas itu dengan cara:

  1. Memeriksa instance ID yang dari EC2 Instance yang dibutuhkan akses dari developer
  2. Edit policy dan menambahkan instance ID baru

Memanfaatkan AWS Tag

Policy yang dibentuk menjadi:

{
"Version": "2012-10-17",
"Statement": [
{
"Effect": "Allow",
"Action": [
"ec2:StartInstances",
"ec2:StopInstances"
],
"Resource": "arn:aws:ec2:*:*:instance/*",
"Condition": {
"StringEquals": {"aws:ResourceTag/Owner": "${aws:username}"}
}

},
{
"Effect": "Allow",
"Action": "ec2:DescribeInstances",
"Resource": "*"
}
]
}

Policy diatas akan memberikan akses start dan stop instance ke EC2 yang memiliki tag Owner dengan value username terkait. Semisal kalian mendapatkan username IAM yang dibuat oleh Administrator, johndoe-isme. Administrator telah membuatkan EC2 Instance yang kalian butuhkan dengan tag Owner dan value johndoe-isme, yang berarti EC2 Instance tersebut bisa kalian start dan stop berdasarkan policy yang dibentuk.

Jika ada EC2 Instance tambahan, seorang Administrator hanya perlu:

  1. Edit tag dari EC2 Instance dengan menambahkan Owner = johndoe-isme

Topik menarik ini kemungkinan akan diperbarui lagi, berdasarkan daftar catatan saya sewaktu di acara ini. Follow Instagram @do.exploit aja yaa! Biar gak ketinggalan.

--

--

Do Exploit

I share stories about what I've learned in the past and now. Let's connect to Instagram! @do.exploit