KATEGORI: TIPS HEBAT
Hal-hal yang perlu dilakukan setelah masuk jurusan TKJ
Disertai beberapa poin penting yang akan sangat membantu kamu dalam proses belajar jaringan komputer.
TKJ adalah singkatan dari Teknik Komputer dan Jaringan, jurusan ini sudah hampir tersebar ke seluruh SMK di Indonesia. Mulai memasuki tahun ajaran baru, sudah menjadi pertanyaan tahunan di forum-forum TKJ, yaitu “TKJ itu belajarnya apa aja sih? Saya mau masuk TKJ tapi masih ragu nih”. Tapi kita nggk akan ngebahas itu, melainkan hal-hal yang perlu dilakukan olehmu setelah masuk jurusan ini nanti.
Sebelumnya saya mau jelaskan lagi, jurusan berkaitan teknologi itu lumayan kejam, maka dari itu minat doang gacukup buat bersaing dengan yang lainnya. Kamu harus pertimbangkan dengan matang, kalau hanya dipaksa oleh orang tua mending coba diskusikan baik-baik dengan mereka tentang seluk beluk jurusan ini.
Nah, kita lanjut membahas ketika kamu sudah masuk TKJ dan kamu yakin bahwa ini adalah minat dan bakat kamu akan maksimal ter-asah. Berikut beberapa poin pentingnya.
1. Mencari mentor
Mentor itu bisa siapa saja, kakak kelas, guru bahkan keluargamu sendiri yang mengerti tentang dunia IT. Pentingnya memiliki mentor adalah kamu dapat dituntun pelan-pelan mengerti dan memaksimalkan waktu luang untuk berkecimpung di jurusan ini.
Jika nggak punya mentor bagaimana?
Kamu akan bingung harus melakukan apa, setelah bingung maka kamu akan belajar hal-hal yang masih berkaitan tentang jaringan komputer, bagus sih otodidak. Tapi pada umumnya kita hanya akan belajar di lingkaran yang itu-itu saja, naik nggak turun juga nggak.
Saya sendiri setelah masuk TKJ memiliki salah satu mentor yaitu seorang guru yang gaya mengajarnya memotivasi dan memberikan tekad api. Dulu waktu masih kelas 10, saya selalu diberikan tugas privat mingguan, artinya hanya saya sendiri yang mendapatkan tugas tersebut. Pelan-pelan saya juga merasakan peningkatan yang benar-benar nyata.
2. Perhatikan lingkungan
Lingkungan sekitar dapat menghambat dan juga dapat membangun, kamu harus menjaga benar-benar dirimu agar tidak terhambat pada kondisi lingkungan sekitar. Kamu boleh kok nongkrong, bermain dan sebagainya, namun berikan juga waktu luang yang lebih besar untuk belajar jaringan dibandingkan harus melakukan hal-hal tersebut. Pada intinya seimbang, seneng iya, berkembang juga iya.
Kamu sudah berhasil mengurangi waktu untuk bermain di kehidupan nyata tapi masih belum bisa mendapatkan tekad api untuk belajar jaringan, benar bukan? Salah satu penghambatnya adalah lingkungan virtual atau online, coba perhatikan sosial media kalian, apakah sudah sehat?
Saya juga pernah merasakannya, hal yang patut dicoba adalah membuat akun baru untuk berteman dengan orang-orang yang memiliki bidang serupa (komunitas). Percayalah ini dapat bekerja, karena dengan begitu kamu akan mendapatkan timeline yang memancing untuk selalu belajar hal baru.
3. Hindari bermain game
Masih sulit menghindari hal yang satu ini? Saya akui hal ini sulit dihindari, apalagi kita juga dituntut harus selalu meningkat agar tak tertinggal oleh teman lain. Ketika kamu sedang belajar lalu ada gangguan notifikasi dari temen ngajak mabar, HINDARI!
Saya juga tau kamu nggk akan bisa, tapi cobalah lakukan satu hingga beberapa kali. Maka kamu akan terbiasa dengan kata-kata berkaitan menolak mabar game, bisa karna terbiasa!
Beberapa orang juga tidak setuju dengan poin ini, namun berdasarkan pengalaman pribadi saya, hal ini sungguh mengganggu saat kita sudah mulai serius ingin mendalami bidang jurusan TKJ. Tapi jika anda tipe orang yang mudah manajemen waktu dengan baik dan bisa mempertanggung-jawabkannya, maka tidak akan jadi masalah yang rumit.
4. Menjadi gelas kosong
Sebuah analogi sederhana namun penuh makna.
Bayangkan kalian sedang mengisi gelas dengan air jernih sampai gelas itu penuh, mudah bukan? Namun jika gelas tersebut penuh dengan air, tentu saja kita tidak dapat mengisinya dengan air. Begitu pula dengan gelas yang separuh terisi, kalian hanya mendapatkan separuh air jernih.
Jika analogi ini dilihat dari sudut pandang menuntut ilmu, maka kita harus memposisikan diri sebagai orang yang terbuka akan nasehat, ilmu dan sebagainya, tentu ini sangat menguntungkan diri kita untuk belajar hal baru. Bukan berarti kita akan mudah disetir, kita juga harus memiliki firewall untuk menyaring informasi yang didapatkan. Karena air yang diberikan tidak selalu jernih, kadang ada yang dari got juga.
Akan ada waktunya kita juga kepenuhan air, maka kita harus menuangkannya lagi ke gelas lain. Dalam hal ini yang dimaksud adalah ketulusan kita untuk berbagi ilmu kepada yang lainnya, karena ada gelas kosong lainnya yang harus diisi.
Kesimpulan
Berdoa, kekuatan hati dan usaha dapat memudahkan kita untuk berkembang lebih jauh lagi. Ingat! Kamu adalah supir dalam dirimu sendiri, tentukanlah prioritas dari beberapa aspek kehidupanmu, pastinya yang pertama utamakan Tuhan dan keluarga.